Biografi Avram Noam Chomsky
NAMA : FREDERICHO L. NAHAK BABIRA
NIM : 15 11 03 58
NIM : 15 11 03 58
Teori
Noam Chomsky
A. Sekilas Biografi Avram Noam Chomsky
Avram
Noam Chomsky lahir di Philadephia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 7 Desember
1928. Chomsky sekarang berusia 83 tahun. Chomsky adalah seorang profesor
linguistik dari Institut Teknologi Massachussets. Salah satu reputasi Chomsky
di bidang linguistik terpahat lewat teorinya tentang tata bahasa generatif.
Chomsky
dibesarkan di tengah keluarga berpendidikan tinggi, pasangan Dr. William Zey
Chomsky dan Elsie Simonofsky. Ayahnya dikenal sebagai ahli grmatika bahasa
Ibrani yang terkemuka yang menulis sejumlah karya gramtika bahasa itu. Pada
usia 12 tahun, Chomsky sudah membaca salah satu karya berat ayahnya tentang
tata bahasa Ibrani abad ke-13. Selain memperkenalkan tradisi intelektual yang
kelak melekat dalam diri Chomsky. Sementara ayahnya mewarisi tradisi kebebasan
intelektual, ibunya yang memiliki kecenderungan kekiri-kirian (antikemapanan)
menekankan pentingnya keseimbangan untuk bertindak sebagai pemikir yang
sekaligus aktivis.
Sang
paman, suami kakak ibunya, ikut memengaruhi arah watak intelektual Chomsky
dengan memperkenalkannya tokoh-tokoh pemikiran terkemuka, Sigmund Freud, dan
berbagai aliran komunis seperti Karl Marx, Stalinis, Trotskys, Leninisme dan
yang lain-lainnya. Toko pamannya, yang menjual berbagai Koran dan majalah di
New York, menjadi tempat berkumpulnya para intelektual Yahudi di New York.
Menurut Chomsky bahwa kelas pekerja Yahudi di New York memang berbeda.
Intelektualitas mereka sangat tinggi, sekalipun sangat miskin. Banyak diantara
mereka yang tidak memiliki pekerjaan tetapi mereka hidup di tengah lingkungan
yang kaya secara intelektualitas dan hal tersebut sangat berpengaruh pada masa
remaja Chomsky.
Chomsky
tidak hanya ahli di bidang linguistik tetapi beliau juga merambah ke studi
politik. Chomsky telah menulis lebih dari 30 buku politik dengan beragam tema.
Sejak 1965 hingga kini, dia menjelma menjadi salah satu tokoh intelektual yang
paling kritis terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Buku-buku bertema
politiknya kerap dianggap terlalu radikal untuk diresensi atau ditampilkan di
media AS.
Selama
lima dasawarsa ini, Chomsky telah menjalin kontrak secara langsung dengan lebih
dari 60 penerbit di seluruh dunia. Baris-baris kalimat dalam tulisannya muncul
di lebih dari 100 buku, mulai dari karya ilmiah tentang linguistik, politik,
hingga kumpulan wawancara dan esai.
B. Teori Avram Noam Chomsky
Mengenai
hubungan bahasa dan pemikiran Noam Chomsky mengajukan kembali teori klasik yang
disebut hipotesis nurani (Chomsky, 1957, 1965, 1968 dalam Chaer, 2009: 56).
Sebenarnya teori ini tidak secara langsung membicarakan hubungan bahasa dengan
pemikiran, tetapi kita dapat menarik kesimpulan mengenai hal itu karena Chomsky
sendiri menegaskan bahwa pengkajian bahasa membukakan perspektif yang baik
dalam pengkajian proses mental (pemikiran) manusia.
Noam
Chomsky beranggapan bahwa pengaruh lingkungan bukan faktor penting dalam
pemerolehan bahasa. Dalam belajar bahasa manusia telah memiliki kemampuan yang
secara genetis telah diprogramkan. Pandangan ini beranggapan bahwa bahasa
merupakan pemerian biologis yang sering disebut sebagai “hipotesis nurani
(innteness hypothesis)”.
Menurut
pandangan ini, bahasa selalu kompleks dan mustahil dipelajari dalam waktu
singkat.melalui metode seperti peniruan (imitation). Jadi, beberapa aspek
penting yang menyangkut sistem bahasa pasti sudah ada pada manusia secara
alamiah. Chomsky (1965,1975) tidak hanya terkesan pada kompleksnya bahasa,
melainkan juga pada betapa banyak kesalahan dan penyimpangan kaidah pada
pengucapan bahasa (performance). Manusia tidak mungkin belajar bahasa (pertama)
dari manusia lain; selama belajar mereka menggunkan prinsip-prinsip yang
membimbingnya menyusun tata bahasa. Belajar bahasa hanyalah menisikan detail
dalam struktur yang sudah ada secara alamiah.
Bahasa
hanya dapa dikuasai manusia oleh manusia. Pandangan ini berlandaskan pada
asumsi bahwa (1) perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetic),
pola perkembangan bahasa sama pada pelbagai bahasa dan budaya (bersifat
universal), dan lingkungan memiliki peranan yang kecil dalam proses pematangan
berbahasa; (2) bahasa dikuasai dalam waktu yang singkat (anak usia 4 tahun
sudah dapat berbicara mirip dengan orang dewasa); lingkungan bahasa anak tidak
dapat menyediakan cukup data bagi penguasaan tata bahasa yang rumit dari orang
dewasa.
Chomsky
(1979) menjelaskan bahwa anak sudah dibekali secara alamiah dengan “piranti
penguasaan bahasa” (language acquisition devide (LAD). Alat yang merupakan
pemberian biologis ini sudah diprogramkan untuk merinci butir-butir yang
mungkin dari suatu bahasa. LAD dianggap sebagai suatu bagian fisiologis dari
otak yang dikhususkan umtuk memroses bahasa dan tidak berkaitan dengan
kemampuan kognitif yang lain. LAD membekali anak dengan kemampuan alamiah untuk
berbahasa. Kelengkapan bahasa ini berisi sejumlah hipotesis bawaan.
Lenneberg
(Brown, 1980: 21) menjelaskan bahwa bahasa merupakan pola tingkah laku dan
bentuk persepsi kecakapan mengkatagori serta mekanisme bahasa secara biologis
telah ditentukan. Sebagai kemampuan bawaan, LAD terdiri dari :
(1) Kecakapan untuk membedakan bunyi bahasa ke
dalam sejumlah bunyi yang lain;
(2) Kecakapan mengorganisasikan satuan bahasa ke
dalam sejumalh kelas yang akan berkembang kemudian;
(3) Pengetahuan tentang sistem bahasa yang
mungkin dan yang tidak mungkin;
(4) Kecakapan menggunakan sistem bahasa yang
didasarkan pada penilaian perkembangan sistem linguistik sehingga dapat
melhairkan sistem yang dirasakan mungkin di luar data lingusitik yang
ditemukan.
Keterangan
LAD di atas menunjukkan bahwa LAD menyentuh berbagai aspek pemerolehan bahasa, misalnya aspek makna, abstraksi, dan kreativitas.
Sebelum
ini ada pandangan Von Humboldt yang tampak tidak konssten. Pada satu pihak Von
Humboldt menyatakan keragaman bahasa-bahasa di dunia ini mencerminkan adanya
keragaman pandangan hidup (weltanschauung); tetapi di pihak lain beliau
berpendapat bahawa yang mendasari tiap-tiap bahasa manusia adalah satu
sistem-universal yang menggambarkan keunikan intelek manusia. Oleh karena itu,
Von Humboldt juga sependapat dengan pandangan rasionalis yang mengatakan bahwa
bahasa tidaklah dipelajari oleh kanak-kanak dan tidak pula diajarkan oleh
ibu-ibu, melainkan tumbuh sendiri dari dalam diri kanak-kanak itu dengan cara
yangh telah ditentukan lebih dahulu (oleh alam) apabila keadaan-keadaan
lingkungan yang sesuai terdapat.
Pandangan
Von Humboldt yang tidak konsisten itu dapat diperjelas oleh teori Chomsky.
Menurut Chomsky yang sejalan dengan pandangan rasionalis, bahasa-bahasa yang
ada di dunia adalah sama (karena didasari oleh suatu system yang universal)
hanyalah pada tingkat dalamnya saja yang disebut struktur-dalam (deep
structure). Pada tingkat luar atau struktur-luar (surface structure) bahasa itu
berbeda-beda. Pada tingkat dalam bahasa itulah terdapat rumus-rumus tata bahasa
yng mengatur proses-proses untuk memungkinkan aspek-aspek kreatif bahasa
bekerja. Menurut Chomsky, Inti proses generatif bahasa (aspek kreatif) terletak
pada tingkat dalam ini. Inti proses generatif bahasa merupakan alat semantic
untuk menciptakan kalimat-kalimat baru yang tidak terbatas jumlahnya dan
dinamai tata bahasa generatif
.
Hipotesis
nurani berpendapat bahwa struktur-struktur dalam bahasa adalah sama.
Struktur-dalam setiap bahasa bersifat otonom; dank arena itu tidak ada
hubungannya dengan system kognisi (pemikiran) pada umumnya; termasuk
keceerdasan. Hal ini sangat berbeda dengan hipotesis Sapir-Whorf yang
mengganggap bahwa struktur-struktur yang mendasari bahasa-bahasa di dunia
adalah berbeda-beda. Oleh karena itu, pandangan hidup atau cara berpikir para
penutur bahasa-bahasa itu, yang tercermin dalam struktur-struktur itu adalah
berbeda-beda pula.
Teori
Chomsky adalah teori linguistik modern yang paling menonjol yang mencerminkan
kemampuan akal, membicarakan masalah-masalah kebahasaan dan pemerolehannya
serta hubungannya dengan akal dan pengetahuan manusia. Dia mendasrkan teorinya
pada asumsi bahwa bahsa menjadi bagian dari komponen manusia dan produk khas
akal manusia.
Chomsky melihat bahwa bahasa adalah kunci untuk mengetahui akal
dan pikiran manusia. Manusia berbeda dengan hewan karena kemampuan berfikir dan
kecerdasannya, serta kemampuannya berbahasa. Hal itulah yang menjadi aspek yang
paling fundamental dalam aktivitas manusia. Oleh karena itu, sangat tidak logis
jika bahasa yang sangat vital ini berubah bentuk menjadi susunan kata yang
terstruktur, kosong dari makna. Dalam teorinya, Chomsky sangat menaruh
perhatian pada kaidah yang diistilahkan dengan “sistem yang ada pada akal
penutur bahasa yang berbentuk batin, yang diperolehnya semasa kecil” berdasarkan
pemahamannya terhadap kaidah-kaidah itu, setiap penutur bahasa tertentu dengan
bahasa ini akan mampu memahami kalimat atau susuna kata dengan mudah, sekalipun
ia belum pernah menggunakannya. Chomsky berpendapat bahwa tujuan dari semua
teori bahasa hendaknya dihubungkan dengan ilmu tentang kaidah-kaidah bahasa
yang ada di dalam akal si penutur bahasa, yakni pengetahuan kaidah bahasa itu
menjadikan penutur bahasa tertentu bias melahirkan atau menginovasikan semua
kalimat-kalimat dengan benar di dalam bahasa yang dimaksud.
Komentar
Posting Komentar